Metrotvnews.com, Surabaya: Pengelola sekolah dilarang keras mengkonversi uang Beasiswa Siswa Miskin (BSM) yang akan diberikan oleh pemerintah ke siswa miskin menjadi barang-barang perlengkapan sekolah, seperti tas, buku, seragam, atau sepatu.
"Jika siswa ingin membeli sepatu, biar membeli sendiri, jangan kemudian uang yang diberikan terseut oleh pihak sekolah di konversikan," kata Mendiknas M Nuh kepada wartawan di Surabaya, Minggu (23/6).
Menurutnya, sekolah juga tidak boleh ikut campur soal pemberian BSM ini. Begitu juga jika misalnya ingin dipakai untuk membeli tas, buku, dan lainnya.
Menurut Mendikbud, campur tangan sekolah untuk rusan BSM rawan praktek penyunatan anggaran atau kongkalikong dengan pihak penyedia perlengkapan
sekolah.
"Saya tegaskan yang berhak menerima BSM ini adalah siswa yang bersangkutan. Yang mengambil adalah siswa atau orang tua siswa. Nanti akan diverivikasi. Pihak sekolah tidak boleh campur tangan," tegasnya.
Pemerintah menyediakan total lebih dari Rp7 triliun untuk penyediaan Beasiswa Siswa Miskin (BSM), sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
BSM untuk SD menjadi Rp450 ribu per tahun per anak.Sementara untuk tingkat SMP dari jumlah bantuan dari Rp500-an ribu, dinaikkan menjadi Rp750 ribu.
Sedangkan untuk SMA/SMK tadinya hanya Rp700 ribu per tahun per anak naik menjadi Rp1 juta per anak per tahun. Tidak hanya nilai pokok itu saja, tetapi seluruh penerima BSM akan mendapatkan tambahan dana Rp200 ribu per murid per tahun.
"Untuk tambahan yang Rp200 ribu per murid pertahun ini tidak mengikat selamanya, terserah mau dibuat apa uang tersebut, biasanya untuk membeli alat tulis atau seragam," ujarnya.
Menurut rencana Kementerian Pendidikan Nasional memastikan akan mencairkan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada akhir Juli 2013, setelah seluruh siswa masuk sekolah.***
Sumber: http://www.metrotvnews.com/mobile-site/read/news/2013/06/23/163330/Beasiswa-Anak-Miskin-Tidak-Boleh-untuk-Beli-Sepatu#.UcZ3wfuutw8.facebook
0 komentar:
Posting Komentar